JENIS DAN MACAM PARIWISATA

A.    Jenis dan Macam Pariwisata

//by:Jevie Maliangkay













Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :
  1. Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung
a)      Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal, kepariwisataan Jakarta, kepariwisataan Manado, Kepariwisataan Denpasar dll.
b)      Pariwisata regional (regional tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun internasional. Misalnya Kepariwisataan Bali, Jakarta, Manado dan lain-lain.
c)      Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara, dimana pesertanya tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri melainkan dari manca negara atau orang asing yang datang ke negara tersebut. Misalnya, kepariwisataan yang ada di daerah Indonesia.
d)     Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misal, kepariwisataan ASEAN.
e)      Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di banyak negara di dunia.
  1. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran
a)      Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Hal ini tentu akan mendapatkan masukan devisa bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.
b)      Pariwisata pasif (out–going tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara itu sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatan. Karena ditinjau dari segi pemasukan, negara asal wisatawan akan dirugikan, karena uangnnya akan dibelanjakan di luar negeri.
3.      Menurut alasan/tujuan perjalanan
a)      Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha dagang yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar dan lain-lain.
b)      Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang0orang yang sedang berlibur, cuti dan lain-lain.
c)      Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang yang melakukan perjalanan bertujuan untuk belajar.
d)     Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
e)      Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah momperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
f)       Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud khusus, misalnya misi kesenian dll.
g)      Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinnkann oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.
  1. Menurut waktu berkunjung
a)      Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. Misalnua Summer tourist, Winter Tourist dll.
b)      Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang dihubungkan dengan kejadian maupun event. Misalnya , Nyepi di Bali dll.
5.      Menurut objeknya
a)      Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya karena adanya daya tarik dari seni atau budaya daerah.
b)      Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyembuhkan penyakit. Misal, mandi lumpur dll.
c)      Commercial tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk melakukan perjalanan yang berkaitan dengan perdagangan nasional maupun internasional.
d)     Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya untukmelihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu.
e)      Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana motivasinya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan sutau negara. Misalnya, menyaksikan peringatan kemerdekaan.
f)       Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana penyelenggaranya tidak menekannkan untuk mencari keunntungan. Misalnya, picnik, study tour dll. 
g)      Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyaksikan atau melihat upacara –upacara keagamaan, seperti haji umroh, upacara bali krama dll.

  1. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.
a)      Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan wisata secara bersama.
b)      Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunya hubungan kekerabatan satu sama lain.
c)      Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang melakukan perjalanannya terdiri dari banyak rang yang bergabung dalam satu rombongan yang biasa diorganisasi oleh sekolah, organisasi atau tour operator/travel agent.
  1. Menurut alat pengangkutan yang digunakan
a)      Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi darat.
b)      Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.
c)      Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.
  1. Menurut umur yang melakukan perjalanan.
a)      Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka melakukan perjalanan yang relatif murah.
b)      Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang usia lanjut, dan biasanya adalah pensiunan.
  1. Menurut jenis kelamin
a)      Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya dilakukan oleh pria . Misalnya, safari hunting adventure.
b)      Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan oleh kaum wanita saja. Misalnya , rombongan untuk menyaksikan demonstrai masak.
  1. Menurut harga dan tingkat sosial
a)      Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar mewah, baik alat angkutan, hotel maupun atraksinya.
b)      Middle class tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang diperuntukan bagi mereka yang menginginkan fasilitas dengan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek pelayanannya.
c)      Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai dalam perjalanan.



















B.     Produk Wisata
Produk Pariwisata (Tourism Product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut.
Produk wisata juga merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata “adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula”
Menurut Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang komponen-komponen produk wisata yaitu :
  1. Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas seni
  2. Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent)
  3. Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan
  4. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :
  1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh wisatawan
  2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
  3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
Sehingga bentuk dari produk pariwisata itu pada hakekatnya adalah tidak nyata, karena dalam suatu rangkaian perjalanan terdapat berbagai macam unsur yang saling melengkapi, tergantung pada jenis perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan. 
Misalnya seorang wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke sebuah pulau dengan tujuan menikmati keindahan taman laut di sekitar pulau tersebut, tentunya wisatawan membutuhkan fasilitas penunjang, seperti: perahu untuk menyeberang ke pulau, fasilitas kendaraan yang membawa mereka dari rumah ke pulau yang dituju dan setibanya di pulau wisatawan membutuhkan fasilitas akomodasi dilengkapi dengan makan dan minum selama  berada di pulau itu, serta perlengkapan menyelam. Dapat di pahami jelas bahwa rangkaian perjalanan wisatawan ke sebuah pulau membutuhkan komponen produk pariwisata secara holistik dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri, yang berarti bahwa fasilitas penunjang, transportasi, akomodasi, makan dan minum serta perlengkapan menyelam dan bahkan atraksi wisata di pulau tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi untuk tujuan menciptakan kepuasan pengalaman rekreasi bagi wisatawan. Dan masih banyak komponen produk pariwisata lain yang tidak nampak dalam ilustrasi tersebut, yang pada umumnya disebut sebagai komponen pelayanan, seperti yang terjadi pada saat petugas memberikan layanan kepada wisatawan pada saat wisatawan berada di berbagai fasilitas yang digunakan.

Dengan demikian melalui uraian tersebut di atas, secara umum produk pariwisata terdiri dari aksesibilitas, fasilitas dan pelayanan serta atraksi wisata atau hiburan.

Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata, maka berikut ini pengertian produk pariwisata yang dikemukakan oleh :
  • (Burkat dan Medlik), yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).
  • (Medlik dan Middleton), yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3(tiga) unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :
  1. Daya Tarik dari Destinasi (daerah tujuan wisata)
  2. Fasilitas dari Destinasi (daerah tujuan wisata)
  3. Kemudahan dari Destinasi (daerah tujuan wisata)
Selanjutnya ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu destinasi, apakah baik atau buruk. Berikut ini terdapat sejumlah 6(enam) unsur produk pariwisata yang membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatwan, antara lain:
  1. Objek dan Daya Tarik Wisata;
  2. Jasa Travel Agent & Tour Operator;
  3. Jasa Perusahaan Angkutan;
  4. Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan;
  5. Jasa Souvenir (Cinderamata);
  6. Jasa Perusahaan Pendukung.
Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memehami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:
  1. Tidak dapat dipindahkan
  2. Tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk mencapai kepuasan
  3. Tidak dapat ditimbun atau disimpan
  4. Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
  5. Tidak dapat dicoba atau dicicipi
  6. Sangat tergantung pada faktor manusia
  7. Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi
  8. tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif dalam menilai tingkat mutu produk.
Ada beberapa pendapat yang dikemukan oleh para ahli terhadap pengertian produk pariwisata, diantaranya :
  • Menurut Gooddall (1991: 63), produk wisata dimulai dari ketersediaan sumber yang berwujud (tangible) hingga tak berwujud (intangible) dan secara totalitas lebih condong kepada kategori jasa yang tak berwujud (intangible).
  • Menurut Burns and Holden (1989:172) produk wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dijual dan diproduksi dengan menggabungkan faktor produksi, konsumen yang tertarik pada tempat-tempat yang menarik, kebudayaan asli dan festival-festival kebudayaan.
  • Menurut Kotler dan Amstrong (1989:463) yaitu sebagai sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen atau pangsa pasar untuk memuaskan kemauan dan keinginan termasuk di dalam objek fisik, layanan, SDM yang terlibat didalam organisasi dan terobosan  atau ide-ide baru.
  • Suwantoro (1997:49), berpendapat produk wisata merupakan keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula.
  • Bukart dan Medlik (dalam Yoeti,1986:151) mendeskripsikan produk wisata sebagai susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari obyek wisata, atraksi wisata, transportasi (jasa angkutan), akomodasi dan hiburan di mana tiap unsur dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dideskripsikan bahwa produk wisata merupakan pelayanan yang dapat dinikmati oleh wisatawan dari tempat asal,di daerah tujuan wisata, sampai kembali ke rumah, yang ditunjang oleh atraksi wisata, fasilitas dan layanan, harga produk, aksesibilitas pendukung yang dapat mempermudah kegiatan perjalanan wisata.

C.    Jenis Objek Wisata
Objek wisata dapat dibedakan menjadi 3 jenis
1.      Obyek Wisata Alam: laut, pantai, gunung, danau, fauna, flora, kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam.
2.      Obyek Wisata Budaya: upacara kelahiran, tari-tari tradisional, pakaian adat, perkawinan adat, upacara laut, upacara turun ke sawah, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun tradisional, tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat-istiadat lokal, musem, dll.
3.      Obyek Wisata Buatan: sarana dan fasilitas olehraga, permainan (layang-layang), hiburan (lawak, akrobatik), ketangkasan (naik kuda), Taman rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.
Suatu obyek daya tarik wisata pada pinsipnya harus memenuhi tiga persyaratan berikut:
·         Something to see (ada yang dilihat)
·         Something to do (ada yang dikerjakan)

·         Something to buy (ada yang dibeli/suvenir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar